Apakah Seperti Ini Sosok Pemuda Bangsa?
Satu
pengalaman yang bisa dijadikan renungan kita bersama. Hari Sabtu, 7 Maret 2015,
saya bersama dengan teman-teman pergi ke kebun teh di salah satu daerah di
Banjarnegara Jawa Tengah. Ketika saya dan teman saya berjalan menyusuri
keindahan kebun teh ini, tiba-tiba ada sesuatu pemandangan yang tidak
menyenangkan. Pemandangan yang tidak menyenangkan ini yaitu ketika saya melihat
beberapa pasangan yang sedang pacaran dan mereka bercengkrama di tempat yang
sepi. Disitu saya melihat ada dua pasangan, satu pasangan terlihat masih muda
dan saya rasa mereka masih duduk di bangku SMA dan satu lagi terlihat agak
dewasa sekitar umur 20-an. Pada pasangan pertama, saat saya dan teman saya
berjalan, teman saya sempat melihat salah satu pasangan “membenarkan
celananya”, dan ketika kita berjalan ke arah mereka, mereka terlihat salah
tingkah. Kemudian ada satu pasangan lagi, pasangan ini berada di salah satu
joglo disana, mereka berdua asik bermain dengan tablet, dengan posisi cowo cewe
itu berdampingan, kepala si cewe disandarkan ke badan cowonya. Dan ketika saya
melewati joglo, saya melihat tas dan terdapat kerudung yang diselempangkan di
kayu. Kemudian saya berkata dalam hati, ”Kok ada kerudung? Pasti yang perempuan
ini melepas kerudungnya”. Kemudian setelah melihat kerudungnya, saya
mengarahkan pandangan mata saya ke perempuan yang saya maksud, ternyata benar,
perempuan itu melepas kerudungnya. Saya berfikir dan berkata dalam hati lagi,
“Apa yang mereka lakukan di tempat sepi ini? Yang lebih parah lagi perempuan
nya ini melepaskan kerudung nya, apa anak perempuan ini tidak punya akal?
Apakah tidak malu dengan orang tua nya jika orang tua nya tau apa yang dia
lakukan?”. Kejadian ini terjadi di salah satu daerah, lalu bagaimana dengan
daerah lain? Bagaimana dengan keadaan di kota besar yang kita tau banyak tempat
yang melegalkan seperti itu? Apakah tempat yang sepi-sepi ini menjadi spot
yang bagus buat orang-orang yang dirundung asmara, dengan melakukan hal yang
senonoh? Masalah ini terus mengganggu dan menjadi sebab mengapa saya menuliskan
cerita ini.
Sudah
tidak bisa dipungkiri lagi, fenomena seks bebas sudah menjamur di masyarakat. Fenomena
ini menjadi sangat mengerikan bagi kita, apalagi bagi orang tua yang memiliki
anak-anak yang harus diawasinya. Kenapa bisa dibilang mengerikan? Karena seks
bebas ini tidak hanya menjangkit kaum dewasa, bahkan umur muda belia yang masih
menduduki bangku sekolah, sudah mulai terjangkit penyakit ini. Kita sering
mendengar pelecehan seksual ada dimana-mana, entah di berita atau pun media
sosial. Dari mulai anak SD hingga Mahasiswa, bahkan sempat ada berita yang
mengejutkan bahwa ada anak SMP yang membuat video porno dirinya sendiri dan
kemudian menguploadnya di media sosial, Astaghfirullah. Ini menjadi
masalah serius, karena kaum remaja ini kelak akan menjadi penerus bangsa,
meneruskan tonggak bangsa yang sudah dicapai oleh para pendahulunya. Mereka seakan
lemah dan tak berdaya, menganggap itu menjadi sebuah kesenangan dengan
pembenaran, “zaman sekarang kalau mau dikatakan gaul maka harus melakukan
seperti itu”. Serangan hegemoni barat yang begitu besar, menyerang bukan dari
aspek fisik, tetapi mereka menyerang mental yang kemudian masuk dan dipraktekan
dalam sendi-sendi kehidupan. Dari sini kita harusnya sadar, bahwa sebenarnya
kita sudah teracuni oleh racun yang sangat mematikan.
Inilah
sisi lain yang ada di Indonesia. Kebebasan para remaja seakan dihalalkan
padahal mereka ini yang digadang akan menjadi penerus bangsa. Pacaran, hangout
dengan pacar, dan ujungnya adalah adegan dewasa yang dilakukan. Kehamilan serta
aborsi menjadi bukti konkrit yang sudah tidak asing lagi. Itu menjadi akar
permasalahan, dan menjalar ke segala aspek kehidupan. Peran orang tua sangatlah
menentukan, sebab jika tidak ada tindakan preventif, maka ini akan menjadi
masalah yang serius. Ketika kita mengkaitkan dengan Pancasila, itu sangat
bertentangan dengan sila kedua yaitu, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
Apakah manusia-manusia ini memiliki adab? Adab yang seperti apa ketika ada seseorang
yang melakukan hal senonoh, bahkan di tempat wisata? Kemudian ada juga yang
mengupload adegan dewasa nya dengan pacar di media sosial? Apakah ini yang
dinamakan manusia beradab? Dari aspek ini pun, masyarakat Indonesia sudah tidak
menghormati pancasila sebagai ideologi bangsa. Jika kita mengkaitkan dengan
al-Qur’an sudah pasti perbuatan tersebut sangatlah tercela. Kita bisa merujuk
pada surat al-Israa 17: 32 yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. Allah sudah memperingatkan kita dengan ayat
tersebut. Untuk mendekati zina saja tidak boleh, apalagi melakukan nya. Secara
logika, perbuatan ini sudah pasti terlarang dan sangat keji untuk dilakukan.
Mulai sekarang, mari bangun para
pemikiran masyarakat Indonesia, khususnya para remaja. Boleh kita menerapkan
budaya barat, tetapi yang baik-baik saja. Jika sudah bertentangan dengan aqidah
dan kebudayaan maka kita harus meninggalkannya. Kita sebagai masyarakat harus lebih
cerdas dan bijak. Kita tidak bisa menghentikan hegemoni ini, tetapi setidaknya
kita bisa memilih mana yang baik dan buruk, karena kita memiliki akal yang bisa
mendeteksi tersebut.
"Kerudung yang dilepas sang perempuan". Mengapa saya berkata demikian? Karena sudah tidak ada makhluk lain disana kecuali mereka berdua. MIRIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar