Pertemuan dengan Sang Pencipta
“Kisah seorang manusia untuk mencapai tempat impian. Impian
terakhir dalam hidupnya yaitu bisa berada di surga yang disediakan Tuhan,
setelah mengarungi berbagai ujian dan cobaan di dunia. Pertemuan antara hamba
dengan Tuhan, itulah yang dinanti oleh setiap insan manusia. Merindukan
Pencipta yang telah memberikan kehidupan di dunia, itulah sebaik-baik tujuan
hidup. Surga nan indah bak laksana istana, itulah sebaik-baik tempat impian.”
Inginku kesana, ke tempat yang belum pernah terjamah oleh manusia.
Kisah nya hanya dijelaskan dalam literature kitab-kitab agama. Agar bisa
kesana, syaratnya mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Tetapi terkadang namanya manusia, sulit sekali untuk dapat
mematuhi perintah-Nya. Malah kita sering melanggar larangan-Nya, dengan begitu
enak dan lepasnya. Sulit sekali untuk istiqomah di jalan-Nya. Seperti ada
sesuatu yang mengganjal, sesuatu yang selalu membuat kita malas untuk dekat
dengan-Nya. Ternyata, sesuatu itu adalah musuh yang tak terlihat tetapi nyata,
musuh yang berada di antara manusia walaupun tak kasat mata. Itulah Iblis,
Iblis yang menyesatkan. Iblis yang sudah berjanji kepada Tuhan bahwa akan
menyesatkan semua manusia. Tetapi hanya sebagian dari manusia yang akan
mengikuti mereka, menemani mereka di neraka, karena ada juga manusia yang
sanggup melawan dan tak terpengaruh olehnya.
Awal mulanya adalah sikap Iblis yang kesal dan iri kepada manusia,
dikarenakan Tuhan menyuruh Iblis untuk bersujud kepada manusia pertama, Adam.
Tetapi Iblis dengan sombong mengatakan, “Aku lebih terhormat daripada manusia,
karena aku terbuat dari api”. Maka Tuhan mengusir Iblis dari surga. Tetapi
sebelum Iblis pergi, Iblis memberikan pesan, “Aku akan menyesatkan mereka
semua, aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat di muka
bumi”, dan sebelumnya Iblis meminta penangguhan kepada Tuhan hingga hari
kebangkitan, dan Tuhan memberikan penangguhan sampai waktu yang telah
ditentukan.
Iblis memang cerdas dalam mengelabuhi manusia. Sudah berjuta-juta
manusia yang telah disesatkan oleh nya. Pemikiran mereka sangat licik,
sampai-sampai orang yang sudah taat bisa menjadi ahli maksiat. Itulah
perbuatannya, Iblis sang musuh yang nyata, yang tak akan pernah lelah untuk
menyesatkan manusia, hingga masuk ke dalam jurang yang paling dalam. Manusia
hanya bisa memohon kepada Tuhan, meminta agar dijauhkan dari segala tipu daya
Iblis yang menggoda, selalu diberikan arahan yang lurus agar tidak bengkong
oleh rayuan Iblis.
****
Aku hidup di dunia serasa dalam medan pertempuran. Medan
pertempuran ini penuh dengan bahaya. Tidak ada tempat yang aman. Jangankan
meminta keamanan, di setiap jalan kita akan menemukan jebakan-jebakan yang
dapat menjerumuskan manusia ke lembah nista. Medan pertempuran yang dipenuhi
dengan tipu daya serta rayuan menggoda. Medan pertempuran yang membuat manusia
harus berfikir keras dalam menetapkan strategi-strategi jitu untuk melawan
segala tipu daya yang dilakukan oleh musuh. Hadiah terbesar setelah memenangkan
pertempuran ini adalah kita mendapatkan tiket untuk menuju ke tempat impian,
dimana tempat impian ini dipenuhi oleh bidadari dan bidadara yang selalu muda,
dimana kita duduk diatas dipan-dipan dan saling berpandangan satu sama lain,
melihat sungai-sungai yang bersih, jernih airnya, indah dan sangat mempesona,
kemudian meminum anggur yang tak memambukkan, berpakaian dari sutra yang lembut
dan halus, itulah sedikit gambaran dari tempat impian, surga.
Dalam pertempuran, maka harus ada yang kalah dan yang menang. Manusia
pasti menginginkan kemenangan dalam pertempuran. Mereka akan melakukan segala
cara agar bisa memenangkan pertempuran ini. Sang musuh pun tak mau kalah. Mereka
memiliki senjata yang hebat dan menakjubkan, senjata yang bisa membuat manusia
takluk jika manusia itu tak bisa menjaga diri. Senjata yang digunakan musuh ini
adalah dengan memberikan kesenangan-kesenangan yang membuat manusia terlena
akan pertempuran yang sedang dilakukan, memberikan secercah harapan palsu dan
setelah terperangkap oleh jebakannya, mereka akan menertawakan dan meninggalkan
kita.
Dalam pertempuran ini, juga terdapat buku petunjuk. Buku petunjuk
yang memberikan segala arahan dan tata cara kepada manusia agar bisa
memenangkan pertandingan. Buku petunjuk ini sangatlah istimewa. Jika kita bisa
mematuhi segala perintah dan larangan dari buku petunjuk ini, maka akan
dijamin, manusia bisa mengalahkan sang musuh yang nyata, Iblis sang
pembangkang. Apa buku petunjuk itu? Itulah Al-Qur’an yang agung. Al-Qur’an yang
diturunkan oleh Sang Pencipta, lewat seorang malaikat bernama Jibril, dan
diturunkan kepada manusia yang sangat mulia, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an
merupakan senjata bagi mukmin sejati. Senjata terampuh yang pernah ada dalam
sejarah kehidupan manusia. Bahkan senjata ini terjaga keasliannya hingga
sekarang, yang telah mencapai usia 1400 abad silam. Luar biasa? Itulah
Al-Qur’an.
Jangan salah, sang musuh pun juga memiliki buku petunjuk pula, buku
petunjuk agar bisa menyesatkan semua manusia. Buku petunjuk yang menjadi imam
mereka dalam menjalankan pertempuran. Sang Iblis juga tak mau kalah dengan
manusia yang memiliki buku petunjuk. Nah berhubung saya ini manusia bukan
Iblis, jadi saya tidak tahu apa nama buku petunjuk nya, hehe. Tetapi
yang jelas, mereka pasti memiliki senjata yang mematikan pula, senjata yang
dapat membius manusia, sehingga manusia lemah dihadapannya. Sekali lagi waspada
akan senjata ini.
****
Sekali lagi, dunia ini merupakan kisah perjuangan manusia yang
mendambakan kemenangan. Manusia bertempur habis-habisan dengan musuh yang
sangat kuat. Ketika manusia menang, maka akan mendapatkan tiket masuk tempat
impian. Tempat dimana kesenangan dan kebahagiaan yang abadi. Setelah kita
mengarungi hiruk pikuk kehidupan dunia, yang sejatinya hanyalah fana.
Perjalanan manusia yang panjang itu akan berbalas istana surga yang kekal, jika
di dalam perjalanan nya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Tetapi
ada yang sebaliknya, ada manusia yang mencampakkan Al-Qur’an, bahkan hidupnya
bersekongkol dengan Iblis dan menjadikan Iblis sebagai teman dalam mengarungi
perjalanannya. Maka manusia yang seperti ini akan dibalas neraka yang apinya
menyala, panasnya melebih api yang ada dunia, pansanya membakar hingga seluruh
badan, na’udzubillah.
Mulai sekarang, tetapkan tempat impian akhir kalian, surga laksana
istana menawan. Untuk mendapatkan surga memang tak mudah, butuh perjuangan dan
pengorbanan. Marilah menuju surga bersama-sama, karena sesungguhnya bersama-sama
menapak jalan surga akan lebih nikmat dibanding menapak surga hanya sendiri
tanpa ada kawan yang lain.
Pertemuan dengan Sang Pencipta, adalah tujuan akhir dalam
kehidupan. Pelabuhan terakhir dalam kehidupan, adalah surga yang agung dan
abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar