Kamis, 07 Mei 2015

Pertemuan dengan Sang Pencipta

Pertemuan dengan Sang Pencipta
“Kisah seorang manusia untuk mencapai tempat impian. Impian terakhir dalam hidupnya yaitu bisa berada di surga yang disediakan Tuhan, setelah mengarungi berbagai ujian dan cobaan di dunia. Pertemuan antara hamba dengan Tuhan, itulah yang dinanti oleh setiap insan manusia. Merindukan Pencipta yang telah memberikan kehidupan di dunia, itulah sebaik-baik tujuan hidup. Surga nan indah bak laksana istana, itulah sebaik-baik tempat impian.”

Inginku kesana, ke tempat yang belum pernah terjamah oleh manusia. Kisah nya hanya dijelaskan dalam literature kitab-kitab agama. Agar bisa kesana, syaratnya mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Tetapi terkadang namanya manusia, sulit sekali untuk dapat mematuhi perintah-Nya. Malah kita sering melanggar larangan-Nya, dengan begitu enak dan lepasnya. Sulit sekali untuk istiqomah di jalan-Nya. Seperti ada sesuatu yang mengganjal, sesuatu yang selalu membuat kita malas untuk dekat dengan-Nya. Ternyata, sesuatu itu adalah musuh yang tak terlihat tetapi nyata, musuh yang berada di antara manusia walaupun tak kasat mata. Itulah Iblis, Iblis yang menyesatkan. Iblis yang sudah berjanji kepada Tuhan bahwa akan menyesatkan semua manusia. Tetapi hanya sebagian dari manusia yang akan mengikuti mereka, menemani mereka di neraka, karena ada juga manusia yang sanggup melawan dan tak terpengaruh olehnya.
Awal mulanya adalah sikap Iblis yang kesal dan iri kepada manusia, dikarenakan Tuhan menyuruh Iblis untuk bersujud kepada manusia pertama, Adam. Tetapi Iblis dengan sombong mengatakan, “Aku lebih terhormat daripada manusia, karena aku terbuat dari api”. Maka Tuhan mengusir Iblis dari surga. Tetapi sebelum Iblis pergi, Iblis memberikan pesan, “Aku akan menyesatkan mereka semua, aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat di muka bumi”, dan sebelumnya Iblis meminta penangguhan kepada Tuhan hingga hari kebangkitan, dan Tuhan memberikan penangguhan sampai waktu yang telah ditentukan.
Iblis memang cerdas dalam mengelabuhi manusia. Sudah berjuta-juta manusia yang telah disesatkan oleh nya. Pemikiran mereka sangat licik, sampai-sampai orang yang sudah taat bisa menjadi ahli maksiat. Itulah perbuatannya, Iblis sang musuh yang nyata, yang tak akan pernah lelah untuk menyesatkan manusia, hingga masuk ke dalam jurang yang paling dalam. Manusia hanya bisa memohon kepada Tuhan, meminta agar dijauhkan dari segala tipu daya Iblis yang menggoda, selalu diberikan arahan yang lurus agar tidak bengkong oleh rayuan Iblis.
****
Aku hidup di dunia serasa dalam medan pertempuran. Medan pertempuran ini penuh dengan bahaya. Tidak ada tempat yang aman. Jangankan meminta keamanan, di setiap jalan kita akan menemukan jebakan-jebakan yang dapat menjerumuskan manusia ke lembah nista. Medan pertempuran yang dipenuhi dengan tipu daya serta rayuan menggoda. Medan pertempuran yang membuat manusia harus berfikir keras dalam menetapkan strategi-strategi jitu untuk melawan segala tipu daya yang dilakukan oleh musuh. Hadiah terbesar setelah memenangkan pertempuran ini adalah kita mendapatkan tiket untuk menuju ke tempat impian, dimana tempat impian ini dipenuhi oleh bidadari dan bidadara yang selalu muda, dimana kita duduk diatas dipan-dipan dan saling berpandangan satu sama lain, melihat sungai-sungai yang bersih, jernih airnya, indah dan sangat mempesona, kemudian meminum anggur yang tak memambukkan, berpakaian dari sutra yang lembut dan halus, itulah sedikit gambaran dari tempat impian, surga.
Dalam pertempuran, maka harus ada yang kalah dan yang menang. Manusia pasti menginginkan kemenangan dalam pertempuran. Mereka akan melakukan segala cara agar bisa memenangkan pertempuran ini. Sang musuh pun tak mau kalah. Mereka memiliki senjata yang hebat dan menakjubkan, senjata yang bisa membuat manusia takluk jika manusia itu tak bisa menjaga diri. Senjata yang digunakan musuh ini adalah dengan memberikan kesenangan-kesenangan yang membuat manusia terlena akan pertempuran yang sedang dilakukan, memberikan secercah harapan palsu dan setelah terperangkap oleh jebakannya, mereka akan menertawakan dan meninggalkan kita.
Dalam pertempuran ini, juga terdapat buku petunjuk. Buku petunjuk yang memberikan segala arahan dan tata cara kepada manusia agar bisa memenangkan pertandingan. Buku petunjuk ini sangatlah istimewa. Jika kita bisa mematuhi segala perintah dan larangan dari buku petunjuk ini, maka akan dijamin, manusia bisa mengalahkan sang musuh yang nyata, Iblis sang pembangkang. Apa buku petunjuk itu? Itulah Al-Qur’an yang agung. Al-Qur’an yang diturunkan oleh Sang Pencipta, lewat seorang malaikat bernama Jibril, dan diturunkan kepada manusia yang sangat mulia, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an merupakan senjata bagi mukmin sejati. Senjata terampuh yang pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia. Bahkan senjata ini terjaga keasliannya hingga sekarang, yang telah mencapai usia 1400 abad silam. Luar biasa? Itulah Al-Qur’an.
Jangan salah, sang musuh pun juga memiliki buku petunjuk pula, buku petunjuk agar bisa menyesatkan semua manusia. Buku petunjuk yang menjadi imam mereka dalam menjalankan pertempuran. Sang Iblis juga tak mau kalah dengan manusia yang memiliki buku petunjuk. Nah berhubung saya ini manusia bukan Iblis, jadi saya tidak tahu apa nama buku petunjuk nya, hehe. Tetapi yang jelas, mereka pasti memiliki senjata yang mematikan pula, senjata yang dapat membius manusia, sehingga manusia lemah dihadapannya. Sekali lagi waspada akan senjata ini.
****
Sekali lagi, dunia ini merupakan kisah perjuangan manusia yang mendambakan kemenangan. Manusia bertempur habis-habisan dengan musuh yang sangat kuat. Ketika manusia menang, maka akan mendapatkan tiket masuk tempat impian. Tempat dimana kesenangan dan kebahagiaan yang abadi. Setelah kita mengarungi hiruk pikuk kehidupan dunia, yang sejatinya hanyalah fana. Perjalanan manusia yang panjang itu akan berbalas istana surga yang kekal, jika di dalam perjalanan nya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Tetapi ada yang sebaliknya, ada manusia yang mencampakkan Al-Qur’an, bahkan hidupnya bersekongkol dengan Iblis dan menjadikan Iblis sebagai teman dalam mengarungi perjalanannya. Maka manusia yang seperti ini akan dibalas neraka yang apinya menyala, panasnya melebih api yang ada dunia, pansanya membakar hingga seluruh badan, na’udzubillah.
Mulai sekarang, tetapkan tempat impian akhir kalian, surga laksana istana menawan. Untuk mendapatkan surga memang tak mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan. Marilah menuju surga bersama-sama, karena sesungguhnya bersama-sama menapak jalan surga akan lebih nikmat dibanding menapak surga hanya sendiri tanpa ada kawan yang lain.
Pertemuan dengan Sang Pencipta, adalah tujuan akhir dalam kehidupan. Pelabuhan terakhir dalam kehidupan, adalah surga yang agung dan abadi.