Persaingan demi
Kebaikan
Jujur saja,
ketika kita mendengar kata ‘persaingan’ sontak kita akan melihat bahwa disitu
terdapat kompetisi. Sama seperti hidup kita sekarang, hidup kita ini adalah
persaingan. Kita hidup bersama dengan berpuluh-puluh milyar manusia yang ada,
yang memiliki kemampuan dan otak yang berbeda. Esensi nya sama, kita ini adalah
manusia, manusia ciptaan Allah SWT, tetapi kita berbeda dari banyak hal, dari
mulai kulit, agama, ras, serta kemampuan di dalam maupun di luar diri kita.
Iklim persaingan tidak akan pernah lepas dari kehidupan. Ketika kita meniadakan
atau membuat pengecualian, maka sebetulnya kita sudah mematikan potensi manusia
itu sendiri. Selama ada penghargaan yang dicari, maka persaingan tidak akan
pernah lepas dan tidak akan pernah hilang.
Dalam
beribadah pun kita dituntut untuk sebaik mungkin. Bahkan Allah memberikan
nasihat kepada kita agar fastabiqul khairat, yaitu berlomba-lomba dalam
kebaikan. Dalam kebaikan saja ada lombanya (Ingat, ketika sudah ada kata-kata
‘lomba’atau ‘kompetisi’, pasti disitu terdapat persaingan). Dalam kebaikan pun
sama, kita dituntut untuk berlomba dalam kebaikan, dan balasannya kelak adalah
surga Allah yang mempunyai banyak kenikmatan. Maka tidak sembarangan yang masuk
ke dalam Surga nya Allah, hanya orang-orang yang berlomba dalam kebaikan saja
yang akan mendapatkan surganya Allah. Allah memberi penghargaan kepada kita
surga atas perjuangan manusia yang mau melakukan kebaikan dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Dalam
persaingan sudah sepatutnya kita harus menggunakan cara-cara yang baik. Bukan
berarti dalam persaingan, semua perlakuan yang jelas-jelas haram dihalalkan.
Persaingan yang fair adalah persaingan yang baik, dimana bumbunya pun dilandasi
dengan sikap yang baik, bukan licik. Pada dasarnya sikap licik itu dibawa oleh
Iblis. Iblis memiliki tipu daya yang sangat licik, bahkan membuat nenek moyang
kita Adam dan Hawa turun dari surga. Maka dari itu, kita jangan sampai termasuk makhluk yang
hina, makhluk yang mengikuti kemauan Iblis. Karena pada hakikatnya manusia
derajatnya lebih mulia dibanding mereka. Gunakanlah akal pikiran kita yang
diciptakan Allah secara gratis, jangan sampai kita terhanyut dalam rayuan maut
Iblis.
Mari ciptakan
persaingan yang baik, persaingan yang dibumbui dengan motivasi yang apik, dan
tidak diwarnai bumbu-bumbu yang licik. Hidup ini adalah persaingan. Adanya
persaingan membuat hidup kita berwarna. Mari langkahkan kaki bahkan kalau perlu
kita harus berlari untuk mengejar impian. Karena kita tidak tau, bahwa
manusia-manusia diluar sana sedang berlari bahkan mungkin sudah melangkah lebih
jauh di depan Anda. Tidak ada kata terlambat untuk bersaing. Gali potensi diri
yang ada, kembangkan diri Anda agar menjadi pribadi yang menarik karena Anda
adalah makhluk spesial yang diciptakan oleh Allah. Jadi bersainglah yang baik
kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar