Muslim Tertinggal
Karena Meninggalkan Agama nya
Perkembangan
ilmu dan teknologi pada abad ke 21, dikuasai hampir seluruhnya oleh kaum barat
yang notabene non muslim. Negara eropa dengan penduduknya, menciptakan berbagai
perkembangan dalam berbagai aspek. Dengan semangat nya, mereka pun menembus
dunia tanpa batas, memberikan sumbangsih yang gemilang pada abad ini. Mereka
itu adalah kaum-kaum yang bekerja keras, selalu optimis, dan percaya diri
bahwasanya hidupnya akan berarti jika berguna bagi orang lain. Tidak bisa
dipungkiri, banyak dari kita belajar kepada kaum eropa karena memang pusat ilmu
yang mumpuni berada disana pada saat ini.
Sebelum dark age (masa kelam eropa), kaum muslim
sebenarnya sudah menguasai peradaban dengan pengembangan ilmu. Banyak sekali
ilmuwan muslim yang telah berhasil menemukan sesuatu yang belum pernah
ditemukan. Kaum muslim sangat giat dalam mencari ilmu, bahkan banyak sekali
ilmuwan muslim menerjemahkan, kemudian melakukan analisis serta perbandingan
dari beberapa karya ilmuwan pada masa yunani seperti Socrates, Aristoteles, dan
lain sebagainya. Bahkan yang lebih hebatnya lagi pada masa Islam berjaya,
ilmuwan muslim tidak hanya menguasai satu bidang saja seperti agama, tetapi
mereka menguasai matematika, filsafat, astronomi, kedokteran, serta berbagai
bidang ilmu yang lain. Orang eropa pada zaman itu belajar dengan kaum muslim
dengan menerjemahkan karya-karya dari ilmuwan muslim. Kemudian masyarakat eropa
ini melakukan kejahatan ilmu yang sangat amoral, dengan cara plagiatan secara
besar-besaran terhadap karya yang sebenarnya dimiliki oleh kaum muslim, tetapi
di klaim oleh mereka. Ini merupakan catatan terburuk masyarakat eropa yang
hingga sekarang belum terungkapkan.
Pertanyaan
yang mendasar sekarang adalah, “Bagaimana kaum muslim saat ini tertinggal dari
mereka? Padahal mereka tidak memiliki kitab suci yang agung seperti kita kaum
muslim, yaitu al-Qur’an? Adakah yang salah dari kita? Ternyata jawaban yang sangat sederhana adalah,
“Muslim tertinggal karena meninggalkan agamanya”. Jawaban tersebut memiliki
banyak makna dan jika direnungkan secara mendalam bahwasanya pada abad 18
hingga sekarang, kaum muslim sudah terlampau jauh dari mereka. Kemudian faktor
lain adalah, muslim saat ini sudah terkotak-kotakan oleh aliran dan inilah yang
mengakibatkan kaum muslim menjadi terpecah belah. Perbedaan pendapat dan
paradigma tersebut yang berujung pada kekerasan dan tidak mencerminkan kaum
muslim itu sendiri, padahal Allah dalam kitab nya mengatakan pada surat
ali-Imran 3:103 yang artinya “Berpegang
teguhlah pada tali Allah dengan kuat dan jangan berpecah belah”.
Sekarang,
perkembangan ilmu dan teknologi diambil oleh orang eropa yang dulunya “berguru”
kepada kaum muslim, dan suatu saat kita harus percaya bahwa Islam akan berjaya
dan kemudian kita mengambil alih tatanan
dunia menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar