Sebaik-baik Teman
Duduk adalah Buku
Menurut 'Aidh
al-Qarni, di antara sebab kebahagiaan adalah meluangkan waktu untuk mengkaji,
menyempatkan diri untuk membaca, dan mengembangkan kekuatan otak dengan
hikmah-hikmah. Buku adalah sesuatu yang jika Anda pandang maka akan memberikan
kenikmatan yang panjang, dia akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat
lidah tidak kelu, dan membuat ujung jemari semakin indah. Dia akan memperkaya
ungkapan-ungkapan Anda, akan menenangkan jiwa, dan akan mengisi dada. Buku akan
memberikan ‘penghormatan orang-orang awam dan persahabatan dengan raja-raja’,
kepada Anda. Dengan nya Anda akan mengetahui sesuatu hanya dalam sebulan. Satu hal
yang tidak bisa Anda dapatkan dari mulut orang selama satu masa. Dengannya,
Anda juga bisa menghindarkan hutang dan kesusahan mencari rezeki. Dengan buku,
Anda tidak harus bersusah-susah menghadap seorang pengajar yang mencari makan
dari honor mengajar, tidak harus belajar dari orang yang secara akhlak lebih
rendah dari Anda, dan tidak harus duduk bersama orang-orang yang hatinya penuh
kedengkian dan orang-orang yang kaya.
Al-Jahizh
menasehatkan untuk senantiasa membaca dan mengkaji agar Anda bisa mengusir
kesedihan. Katanya, “Buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan
berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak membuatmu
bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah
tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan
memaksamu mengeluarkan apa yang Anda
miliki. Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu
dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan.”
Buku adalah
jendela ilmu, dimana kita ingin meningkatkan kemampuan daya nalar dan berfikir
kita. Jika kita banyak membaca buku, pasti kita memiliki ilmu yang luas serta
memaksimalkan kinerja otak yang diberikan secara gratis oleh Allah. Banyak orang
salah kaprah bahwasanya orang yang membaca buku itu adalah orang yang cupu dan tidak
gaul, justru mereka itulah yang berbeda dari orang yang lainnya. Jika kita
ingin membandingkan dengan negara maju seperti Jepang, ketika anda yang pernah
berkunjung kesana, ketika anda menaiki transportasi kereta listrik, mereka
semua membaca buku, baik anak kecil, remaja, bahkan dewasa. Jepang sangat luar
biasa dalam mengembangkan potensi manusia nya dengan hanya banyak membaca buku.
Yang sangat mengejutkan adalah bahwa pada Survey UNESCO tahun 2010 adalah orang
jepang membaca buku 10-20 buku dalam setahun, kemudian orang Amerika 20-30 buku
tiap tahunnya. Ini memberikan contoh bahwa dalam negara maju terdapat manusia
yang sebagai tolak ukur dan penunjang di dalamnya, bahkan mereka rela
menghabiskan waktunya untuk mengkaji dan menelaah buku.
Permasalahan
di negara kita ini adalah banyak dari kita tidak sadar akan pentingnya buku. Kita
lebih senang pergi dengan teman-teman, melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat,
hanya nongkrong dan bermain game online, bahkan ada yang sampai salah arus
yaitu terjerat dengan narkoba dan free sex, na’udzubillah.
So, dari sekarang kita latih diri kita untuk membaca buku, apapun bukunya yang
penting meningkatkan kemampuan dan memperkaya diri kita, masih ada kesempatan
untuk memperbaiki diri selama maut belum menjemput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar