Jumat, 13 Maret 2015

Kepedulian Sosial Yang Tinggi


Kepedulian Sosial Yang Tinggi
Hari ini, ya seperti biasa, aktifitas yang saya lakukan adalah kuliah. Ya kuliah pokoknya, kalo ga kuliah mau ngapain lagi? Hehe. Rutinitas itu selalu saya lakukan demi mengejar sebuah cita-cita, yang pasti saya selalu ingat pesan al-Qur’an bahwa orang yang berilmu itu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Tetapi disini agak sedikit berbeda dari biasanya, karena saya mendapatkan semacam “Pencerahan” dari dosen saya, tak perlu disebutkan namanya, sebut saja Pak F hehe. Dia mengatakan bahwa, “Kepedulian sosial yang tinggi, bisa mengantarkan kalian, salah satunya untuk menggapai kesuksesan”. Saya menjadi tertarik membuat sebuah cerita, setelah saya mendengar kata-kata dari dosen saya itu.
Begini saudara-saudara, untuk mencapai kesuksesan itu memang banyak jalan, tidak hanya ada satu jalan, yang pasti bercabang layaknya pohon yang memiliki ranting serta dedaunan yang lebat.  Nah salah satunya memang bagaimana kita peduli terhadap sosial yang ada disekitar kita. Bagaimana kita peduli terhadap keluarga, saudara, para guru-guru, teman-teman serta sahabat, serta semua yang ada di semesta kita ini. Semakin banyak melakukan kepedulian sosial, maka akan berbanding lurus dengan tingkat kesuksesan dimiliki, karena bahwasanya ketika kita memberikan kepedulian, contoh seperti menolong orang lain, kita telah menanam kebaikan kepada orang lain, lalu pada akhirnya seseorang yang kita tolong tadi, secara tidak langsung menolong kita juga ketika kita mengalami kesulitan. Pernah mendengar pepatah, “apa yang kamu tanam, apa yang kamu dapat”? Itu juga menjadikan alasan kenapa kepedulian sosial yang tinggi ini menjadi taraf kesuksesan karena kepedulian itulah yang memberikan manfaat yang banyak. Bisa juga dikaitkan dengan orang memberikan shadaqah atau amal jariyah, misal ke masjid, yatim piatu, atau fakir miskin. Pernah kah kalian mendengar seseorang menjadi miskin setelah memberikan hartanya atau mensedekah kan hartanya? TIDAK PERNAH, karena apa? Pasti akan ada yang menggantikan nya, yaitu siapa Allah SWT sebagai Pemilik Segalanya. Saya pernah melihat di salah satu televisi swasta (Metro TV) ada salah satu rumah sakit yang ada di Solo, dokternya yaitu orang chinese (cina), dia menjadi dokter dengan membuka  layanan gratis bagi semua pasien, tanpa biaya sepeserpun. Apakah dia rugi? Tidak, justru dia mengatakan bahwa rumah sakit nya semakin ramai, karena banyak orang yang menyumbangkan hartanya untuk membangun sarana infrastruktur rumah sakit ini, dan dokternya pun merasakan kebahagiaan yang amat sangat, walaupun tidak ada bayaran nya.  Kemudian ada cerita dari Bill Gates, kalian tau Bill Gates? Pemilik Microsoft yang sekarang kita gunakan jasanya dan kita tak akan bisa lepas dari yang namanya Microsoft. Dia bahkan mendirikan yayasan amal bagi negara-negara berkembang, dan tiap harinya menghabiskan 12 Milyar. Itulah salah satu kepedulian sosial Bill Gates, maka jangan tanya perusahaan nya semakin berkembang dan semakin besar.
Bentuk kepedulian sosial ini sangatlah bermacam dan beragam. Semua manusia bisa melakukan nya asal ada kemauan. Orang-orang yang melakukan ini pun adalah orang-orang yang memiliki hati nurani yang tinggi. Ini merupakan ciri hubungan baik kita kepada sesama atau dalam bahasa arab nya disebut Habluminnanaas. Perbuatan baik ini juga harus dilandasi hati yang bersih pula, jangan karena semata-mata ingin dipuji kita melakukan kebaikan. Ketika kita melakukan ini dengan hati yang bersih maka, balasan yang kita dapatkan langsung dari Allah SWT. Ayo terapkan kepedulian kita terhadap sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar