Pohon Itu
“Terbayang
dengan pohon itu, pohon yang memberikan banyak kenangan indah. Saat aku lelah
dan merasa kepanasan, aku selalu singgah di pohon itu. Pohon itu bagaikan rumah
kedua bagiku. Pohon itu juga yang membuat aku bahagia, karena pohon itu juga yang
telah memberikan kesegaran yang nyata, serta oksigen yang baik untuk kesehatanku.
Aku ingat pohon itu, iya pohon dekat rumahku yang selalu aku singgahi setiap
waktu” Aku berkata dalam hati sembari mengingat masa lalu yang sangat
menyenangkan dengan pohon itu.
Dulu, aku memiliki tempat spesial
dimana ketika aku lelah, aku selalu mampir ke pohon itu. Pohon yang cukup
tinggi serta daun nya yang amat rindang, pohon itu memiliki keunikan
tersendiri. Keunikan apa itu? Tak tahu kenapa ketika aku singgah di pohon itu,
aku merasakan kenyamanan dan ketenangan. Itu yang membuatku senang berlama-lama
di pohon tersebut, bahkan suatu kali aku pernah tertidur pulas di pohon itu.
Terkadang ketika aku merasa suntuk dan bosan, aku mampir sejenak ke pohon
tersebut. Iya pohon itu memberikan sebuah makna yang mendalam. Itu sudah lama
sekali, aku kembali mengingat moment itu dan berfikir suatu saat aku bisa
kembali ke pohon tersebut, dan mengalami masa kecil yang menyenangkan lagi.
Tapi tak di duga, setelah sekian
lama aku meninggalkan rumah, pohon yang berdiri tegak dan kokoh itu lenyap dan
hanya tersisa kenangan saja. Tak kusangka bahwa ternyata pohon tersebut telah
ditebang untuk membuat proyek perumahan baru. Pohon yang selama ini memberikan
makna yang amat luar biasa, sekarang hanya menjadi kenangan yang lara. Setelah
sekian lama aku pergi, tak kusangka pohon tersebut telah tiada. Hati ini tak
kuasa menahan tangis dan duka. Kesedihan ini tak bisa dipungkiri, betapa banyak
kenangan bersama dengan pohon itu, kenangan manis tanpa ada pahit. Kenangan yang
hingga kini masih membekas.
Kini
pohon itu telah tiada. Sekarang aku duduk diam dan termenung, sembari
memikirkan apa yang harus dilakukan. Aku kemudian bergumam dalam hati, “Kenapa
aku tak menanam pohon lagi saja ya di tempat yang berbeda? Kali aja pohon itu
bisa bermanfaat”. Dengan cepat dan langkah yang penuh harap, akhirnya aku
memulai untuk menanam pohon kembali. Setelah mencari tempat yang pas, kemudian aku gali tanah, dan memulai untuk
menanam. Aku tau, untuk menunggu nya tumbuh tinggi dan besar membutuhkan waktu
yang cukup lama, tapi dengan ini aku menjadi belajar banyak hal. Setidaknya aku
tidak berlarut dalam kesedihan, serta ada kemauan untuk berubah dan berfikir
cerdas. Ketika sudah memiliki pemikiran cerdas, kita imbangi dengan aksi nyata,
agar tidak sia-sia pemikiran cerdas yang muncul.
Ternyata
aku tau apa maksud Tuhan mengirimkan seseorang untuk menebang pohon ini, agar
aku berfikir untuk bisa menumbuhkan kembali, pohon yang sama walaupun di tempat
yang berbeda. Tidak masalah membutuhkan waktu yang lama, tapi manfaatnya nanti
untuk dunia, akan sangat besar. Kalo melihat fakta di Indonesia, di wilayah
Kalimantan yang selama ini dipuji-puji akan kekuatan hutan nya dengan
berates-ratus pohon, sekarang hanya tinggal beberapa saja karena ulah-ulah
manusia yang serakah. Ditebang tanpa ada penanaman kembali, tidak adanya
reboisasi yang optimal, maka alam pun marah dan murka.
Akhirnya
aku tau apa maksud dari semua ini. Akhirnya aku belajar bahwa kita harus
menjaga pohon-pohon yang ada, karena pohon menjadi penobang bagi dunia, berkat
pohon pula kita bisa menikmati air dalam jumlah banyak. Kalo bukan kita sebagai
manusia yang menjaga, lalu siapa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar