Selasa, 24 Maret 2015

Persaingan Demi Kebaikan



Persaingan demi Kebaikan
Jujur saja, ketika kita mendengar kata ‘persaingan’ sontak kita akan melihat bahwa disitu terdapat kompetisi. Sama seperti hidup kita sekarang, hidup kita ini adalah persaingan. Kita hidup bersama dengan berpuluh-puluh milyar manusia yang ada, yang memiliki kemampuan dan otak yang berbeda. Esensi nya sama, kita ini adalah manusia, manusia ciptaan Allah SWT, tetapi kita berbeda dari banyak hal, dari mulai kulit, agama, ras, serta kemampuan di dalam maupun di luar diri kita. Iklim persaingan tidak akan pernah lepas dari kehidupan. Ketika kita meniadakan atau membuat pengecualian, maka sebetulnya kita sudah mematikan potensi manusia itu sendiri. Selama ada penghargaan yang dicari, maka persaingan tidak akan pernah lepas dan tidak akan pernah hilang.
Dalam beribadah pun kita dituntut untuk sebaik mungkin. Bahkan Allah memberikan nasihat kepada kita agar fastabiqul khairat, yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam kebaikan saja ada lombanya (Ingat, ketika sudah ada kata-kata ‘lomba’atau ‘kompetisi’, pasti disitu terdapat persaingan). Dalam kebaikan pun sama, kita dituntut untuk berlomba dalam kebaikan, dan balasannya kelak adalah surga Allah yang mempunyai banyak kenikmatan. Maka tidak sembarangan yang masuk ke dalam Surga nya Allah, hanya orang-orang yang berlomba dalam kebaikan saja yang akan mendapatkan surganya Allah. Allah memberi penghargaan kepada kita surga atas perjuangan manusia yang mau melakukan kebaikan dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dalam persaingan sudah sepatutnya kita harus menggunakan cara-cara yang baik. Bukan berarti dalam persaingan, semua perlakuan yang jelas-jelas haram dihalalkan. Persaingan yang fair adalah persaingan yang baik, dimana bumbunya pun dilandasi dengan sikap yang baik, bukan licik. Pada dasarnya sikap licik itu dibawa oleh Iblis. Iblis memiliki tipu daya yang sangat licik, bahkan membuat nenek moyang kita Adam dan Hawa turun dari surga. Maka dari itu,  kita jangan sampai termasuk makhluk yang hina, makhluk yang mengikuti kemauan Iblis. Karena pada hakikatnya manusia derajatnya lebih mulia dibanding mereka. Gunakanlah akal pikiran kita yang diciptakan Allah secara gratis, jangan sampai kita terhanyut dalam rayuan maut Iblis.
Mari ciptakan persaingan yang baik, persaingan yang dibumbui dengan motivasi yang apik, dan tidak diwarnai bumbu-bumbu yang licik. Hidup ini adalah persaingan. Adanya persaingan membuat hidup kita berwarna. Mari langkahkan kaki bahkan kalau perlu kita harus berlari untuk mengejar impian. Karena kita tidak tau, bahwa manusia-manusia diluar sana sedang berlari bahkan mungkin sudah melangkah lebih jauh di depan Anda. Tidak ada kata terlambat untuk bersaing. Gali potensi diri yang ada, kembangkan diri Anda agar menjadi pribadi yang menarik karena Anda adalah makhluk spesial yang diciptakan oleh Allah. Jadi bersainglah yang baik kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar