Rabu, 17 Desember 2014

Orang Saleh dan Setan Penggoda

Orang Saleh dan Setan Penggoda
Seorang pria bangun pagi-pagi untuk melaksanakan ibadah shalat Shubuh. Setelah mengenakan pakaiannya, dia berangkat ke masjid. Dalam perajalanannya ke masjid, pria tersebut terjatuh dan pakaiannya menjadi kotor. Dia bangun, membersihkan diri, lalu kembali pulang. Sesampainya di rumah, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid.
Dalam perjalanannya ke masjid, pria tersebut terjatuh kembali ke tempat yang sama! Lalu dia kembali bangun, membersihkan diri, dan pulang. Sesampainya di rumah, sekali lagi, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid.
Dalam perjalanannya ke masjid, dia bertemu seorang pria yang memegang lampu. Dia bertanya pada pria tersebut  dari mana dia dan pria itu menjawab, “Aku melihatmu terjatuh dua kali dalam perjalananmu ke masjid, jadi aku membawakan lampu untuk menerangi jalanmu”.
Pria yang pertama tadi mengucapkan terima kasih banyak pada pria yang membawakannya lampu dan keduanya berjalan bersama ke masjid.
Setibanya di masjid, pria yang pertama tadi mengajak pria yang membawa lampu untuk shalat berjamaah dengannya. Pria tersebut menolaknya. Pria pertama terus mengajaknya beberapa kali lagi, dan jawabannya tetap sama. Pria itu bertanya mengapa dia tidak mau shalat bersamanya. Kemudian pria dengan lampu itu menjawab, “Aku adalah setan”.
Pria itu terkejut mendengar jawabannya.
Setan kemudian melanjutkan, “Aku melihatmu menuju ke masjid dan akulah yang membuatmu terjatuh. Ketika kau pulang, membersihkan diri, dan berangkat kembali ke masjid, Tuhan mengampuni semua dosamu lalu aku menjatuhkanmu sekali lagi, tapi kau tidak tinggal di rumah dan tetap berangkat kembali ke masjid. Karena itu, Tuhan mengampuni semua dosa orang-orang di rumah tanggamu. Aku khawatir jika aku menjatuhkanmu lagi, Tuhan akan mengampuni dosa orang-orang di kampungmu. Jadi, aku memastikan kau sampai di masjid tanpa terjatuh”.
Subhanallah….

(Sumber: Buku “Bukan Untuk Dibaca The Most Inspiring Story” karya Deassy M. Destiani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar