Kamis, 18 Desember 2014

Sebaik-baik Teman Duduk adalah Buku

Sebaik-baik Teman Duduk adalah Buku
Menurut 'Aidh al-Qarni, di antara sebab kebahagiaan adalah meluangkan waktu untuk mengkaji, menyempatkan diri untuk membaca, dan mengembangkan kekuatan otak dengan hikmah-hikmah. Buku adalah sesuatu yang jika Anda pandang maka akan memberikan kenikmatan yang panjang, dia akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat lidah tidak kelu, dan membuat ujung jemari semakin indah. Dia akan memperkaya ungkapan-ungkapan Anda, akan menenangkan jiwa, dan akan mengisi dada. Buku akan memberikan ‘penghormatan orang-orang awam dan persahabatan dengan raja-raja’, kepada Anda. Dengan nya Anda akan mengetahui sesuatu hanya dalam sebulan. Satu hal yang tidak bisa Anda dapatkan dari mulut orang selama satu masa. Dengannya, Anda juga bisa menghindarkan hutang dan kesusahan mencari rezeki. Dengan buku, Anda tidak harus bersusah-susah menghadap seorang pengajar yang mencari makan dari honor mengajar, tidak harus belajar dari orang yang secara akhlak lebih rendah dari Anda, dan tidak harus duduk bersama orang-orang yang hatinya penuh kedengkian dan orang-orang yang kaya.
Al-Jahizh menasehatkan untuk senantiasa membaca dan mengkaji agar Anda bisa mengusir kesedihan. Katanya, “Buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak membuatmu bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan memaksamu  mengeluarkan apa yang Anda miliki. Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan.”
Buku adalah jendela ilmu, dimana kita ingin meningkatkan kemampuan daya nalar dan berfikir kita. Jika kita banyak membaca buku, pasti kita memiliki ilmu yang luas serta memaksimalkan kinerja otak yang diberikan secara gratis oleh Allah. Banyak orang salah kaprah bahwasanya orang yang membaca buku itu adalah orang yang cupu dan tidak gaul, justru mereka itulah yang berbeda dari orang yang lainnya. Jika kita ingin membandingkan dengan negara maju seperti Jepang, ketika anda yang pernah berkunjung kesana, ketika anda menaiki transportasi kereta listrik, mereka semua membaca buku, baik anak kecil, remaja, bahkan dewasa. Jepang sangat luar biasa dalam mengembangkan potensi manusia nya dengan hanya banyak membaca buku. Yang sangat mengejutkan adalah bahwa pada Survey UNESCO tahun 2010 adalah orang jepang membaca buku 10-20 buku dalam setahun, kemudian orang Amerika 20-30 buku tiap tahunnya. Ini memberikan contoh bahwa dalam negara maju terdapat manusia yang sebagai tolak ukur dan penunjang di dalamnya, bahkan mereka rela menghabiskan waktunya untuk mengkaji dan menelaah buku.
Permasalahan di negara kita ini adalah banyak dari kita tidak sadar akan pentingnya buku. Kita lebih senang pergi dengan teman-teman, melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat, hanya nongkrong dan bermain game online, bahkan ada yang sampai salah arus yaitu terjerat dengan narkoba dan free sex, na’udzubillah. So, dari sekarang kita latih diri kita untuk membaca buku, apapun bukunya yang penting meningkatkan kemampuan dan memperkaya diri kita, masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri selama maut belum menjemput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar